Jumat, 02 April 2021
Langsa - Walikota langsa yang di wakili oleh Setdakot Langsa Ir. Said Mahdum menghadiri Khanduri apam dalam rangka mempeusijuk (Tepung Tawar) Gedung Kantor Diskominfo Kota Langsa turut dihadiri Pimpinan OPD dan masyarakat dilanjutkan dengan santunan anak yatim/piatu bertempat di Gedung Kantor Diskominfo Langsa. Kamis (01/04/2021).
Masyarakat Aceh mempunyai tradisi unik untuk menyambut bulan Rajab sekaligus memperingati peristiwa Isra’ Mi’raj, yakni salah satu peristiwa paling monumental dalam sejarah umat Islam sepanjang masa. Tradisi unik itu ialah “khanduri apam”.
Dalam almanak Aceh (Kalender Aceh) ada yang namanya Buleuen Apam (Bulan Apam) yang biasanya jatuh pada bulan Rajab di kalender Hijriah, tradisi ini sudah berlangsung turun menurun sejak zaman Kesultanan Aceh Darusalam.
[caption id="attachment_20377" align="aligncenter" width="640"]
Dihadiri Pimpinan OPD dan masyarakat dilanjutkan dengan santunan anak yatim/piatu bertempat di Gedung Kantor Diskominfo Langsa. Kamis (01/04/2021).[/caption]
Apam adalah makanan tradisional Aceh yang biasa dibuat khusus di bulan Rajab untuk memperingati Isra’ Mi’raj. Tidak mengherankan lagi jika bulan Rajab indentik dengan bulan têut apam di pelosok gampong Aceh. Apam terbuat dari campuran tepung beras, santan, air kelapa, air putih, garam, dan gula pasir. Bahan-bahan seperti tepung, gula, dan garam diaduk dalam keadaan kering, setelah itu baru dicampur dengan santan dan air putih secukupnya hingga membentuk adonan yang siap dicetak. Garam berfungsi agar apam tidak lengket di cetakan yang biasanya terbuat dari pinggan tanah.
Kenduri apam ini kemudian mulai di lakukan tidak hanya untuk menyambut bulan rajab atau memperingati isra’ mi’raj saja namun kini sering kita temui pada acara tepung tawar, syukuran bahkan hingga acara resepsi pernikahan di aceh.
Admin
Umum
570 kali