Rabu, 06 November 2019
[caption id="attachment_3393" align="aligncenter" width="640"] Walikota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE diwakili oleh Kadis Kominfo Langsa Yanis Prianto, SE, M.Si membuka sekaligus menjadi narasumber dalam acara Bimtek dan Sertifikasi berbasis Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) bagi angkatan kerja muda Kota Langsa bertempat di SMK N 2 Langsa. Rabu (06/11/2019).[/caption]
Langsa - Pemko Langsa yang diwakili oleh Kadis Kominfo Langsa Yanis Prianto, SE, M.Si membuka sekaligus menjadi narasumber dalam acara Bimtek dan Sertifikasi berbasis Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) bagi angkatan kerja muda Kota Langsa bertempat di SMK N 2 Langsa. Rabu (06/11/2019).
Dalam sambutannya, Walikota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE yang dibacakan oleh Kadis Kominfo Langsa Yanis Prianto, Mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Kominfo bekerja sama dengan Diskominfo Langsa dan Smk N 2 Langsa yang telah memfasilitasi tempat agar terlaksananya kegiatan Bimtek dan Sertifikasi berbasis SKKNI untuk bidang TIK bagi angkatan kerja muda lulusan SMK, D1, D2, D3, dan S1 di Kota Langsa. Mudah-mudahan Bimtek dan sertifikasi ini akan menghasilkan tenaga kerja yang handal dan teruji kompetensinya sehingga sanggup bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Dia menjelaskan, Saat ini kita sudah berada diera industri 4.0 yang salah satunya ditandai dengan digitalisasi dan otomasi yang akan mengubah struktur dan lapangan pekerjaan di Indonesia. Menurut riset PT. MC Kinsey Indonesia, pada tahun 2030 diperkirakan 23 juta pekerjaan di Indonesia bakal digantikan proses otomasi. Analisis mereka menunjukkan 800 jenis pekerjaan dari 2.000 jenis pekerjaan yang dijadikan unit analisis rentan diganti otomasi yaitu jenis pekerjaan yang mengandalkan aktivitas fisik berulang dan pengolahan data. Potensi kehilangan pekerjaan tersebut akan tergantikan dengan terciptanya peluang pekerjaan baru yang diperkirakan akan mencapai 27 juta pekerjaan tambahan dari otomasi, artinya Indonesia akan mendapatkan keuntungan bersih dari sektor tenaga kerja sebanyak 4 juta pada tahun 2030.
[caption id="attachment_3395" align="aligncenter" width="640"]
Kadis Kominfo Langsa Yanis Prianto, SE, M.Si mangabadikan moment bersama Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Kominfo, para staff dan para peserta pria yang mengikuti Bimtek dan Sertifikasi berbasis Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) bagi angkatan kerja muda Kota Langsa bertempat di SMK N 2 Langsa. Rabu (06/11/2019).[/caption]
Jika di negara maju terjadi minus peluang pekerjaan akibat otomasi, data di Indonesia justru sebaliknya. Otomasi telah mendorong ekonomi digital yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang diluar dugaan. Beberapa contoh ekonomi digital yang mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup fantastik adalah Go Jek, Grab, dan perdagangan daring (online shop) yang pada tahun 2022 diperkirakan akan menyerap 26 juta pekerja. Namun era otomasi ini menuntut ketrampilan baru, terutama pada penguasaan teknologi informasi dan komunikasi. Ujarnya.
Selain penguasaan teknologi, kemampuan sosial, emosional, dan kognitif juga diperlukan. Misalnya, kreatifitas dan kemampuan pemecahan masalah yang kompleks. Kebutuhan pendidikan menghadapi era otomasi dan digitalisasi tidak hanya hard skill, tetapi juga soft skill, seperti kreativitas tinggi, dan meta skill, yakni perubahan pola pikir. Butuh juga kemauan belajar dan cepat beradaptasi. Tambahnya.
Oleh karena itu semua pemangku kepentingan, termasuk pembuat kebijakan, lembaga pendidikan, dan pelaku bisnis mesti bersiap menghadapi perubahan substansial dunia kerja. Indonesia butuh strategi proaktif untuk menerapkan kecerdasan buatan (Artificial Intellegence) dan otomasi agar mampu bersaing di pasar global dan ASEAN. Di tengah situasi seperti sekarang ini dimana globalisasi sektor tenaga kerja sudah menjadi kesepakatan internasional, salah satunya ditunjukkan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), maka kebutuhan tenaga kerja yang kompeten sangat mendesak. Kompetensi tersebut harus mampu ditunjukkan dengan sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga otoritas yang diakui sah.
[caption id="attachment_3396" align="aligncenter" width="640"]
Kadis Kominfo Langsa Yanis Prianto, SE, M.Si mangabadikan moment bersama Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Kominfo, para staff dan para peserta perempuan yang mengikuti Bimtek dan Sertifikasi berbasis Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) bagi angkatan kerja muda Kota Langsa bertempat di SMK N 2 Langsa. Rabu (06/11/2019)[/caption]
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka kegiatan BIMTEK dan sertifikasi SKKNI bidang TIK ini sangat penting dilakukan dan akan sangat membantu angkatan kerja muda Kota Langsa untuk menjadi tenaga kerja yang handal dan profesional sehingga dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja global.
Melihat pentingnya kegiatan ini, Usman Abdullah juga berpesan kepada para peserta agar dapat mengikuti seluruh rangkaian proses dengan sungguh-sungguh, tekun dan tertib. Insya Allah yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai yang diajarkan. Selain itu hormatilah dan hargailah narasumber, instruktur, dan panitia yang telah bersusah payah melaksanakan kegiatan ini demi kalian peserta tentunya.
Selanjutnya Kepala Balai Besar Pengembangan SDM dan Penelitian (BBPSDMP) Komukasi dan Informatika Medan Drs. Irbar Samekto, M.si juga menambahkan, Indonesia akan menikmat bonus demografi menurut proyeksi ILO (International Lobour Organization) namun hal itu tidak diikuti dengan ketersediaan tenaga ahli dari 113 juta kita hanya memiliki 13,4 juta pada tahun 2020 -2030, namun tenaga ahli dan non ahli 113 juta.
Prediksi google melalul penelitian Deloitte, Indonesia ke tahun 2025 akan menjadi negara dengan ekonomi digital nomor satu diasia tenggara, sedangkan prediksi Bank Indonesia di tahun 2025 nilai ekonomi digital indonesia akan mencapai USD 150 M atau lebih dari 2.03 trilyun, dan memberi tambah 10 % terhadap PDB (Produk Domestik Bruto).
Menurut ibrar, Perlunya percepatan peningkatan SDM Bidang Kominfo menghadapi ekonomi digital dengan membentuk kompetensi dalam level operator atau teknis guna mengawal pencapaian tenaga ahli untuk digital talen preuneur. Terdapat pendorong perubahan yakni empat kemajuan teknologi spesifik
Admin
Umum
559 kali